Pengertian Perencanaan
Dalam ilmu menejemen menjelaskan bahwa salah
satu fungsi pokok manajemen adalah perencanaan, dimana dalam ilmu manajemen
menjelaskan bahwa fungsi pokok manajemen terdiri dari perencanaan, koordinasi,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Perencanaan merupakan
salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap
awal dalam melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan
organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan.
Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly
Suandy (2001:2) sebagai berikut: Secara umum perencanaan merupakan proses
penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan
(mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik
(tata cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk
mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Definisi perencanaan tersebut menjelaskan bahwa
perencanaan merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan perusahaan secara
menyeluruh. Definisi perencanaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
perencanaan menggunakan beberapa aspek yakni :
- Penentuan
tujuan yang akan dicapai.
- Memilih
dan menentukan cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar
alternatif yang dipilih.
- Usaha-usaha
atau langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar
alternative yang dipilih.
Selain aspek tersebut, perencanaan juga
mempunyai manfaat bagi perusahaan sebagai berikut:
- Dengan
adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan
dengan efektif dan efisien.
- Dapat
mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut, dapat dicapai dan
dapat dilakukan koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal
mungkin.
- Dapat
mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan mengatasi hambatan
dan ancaman.
- Dapat
menghindari adanya kegiatan pertumbuhan dan perubahan yang tidak terarah
dan terkontrol.
Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu
proses pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan
penggunaan sumber daya dan pembentukan suatu sistem komunikasi yang
memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan
hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat.
Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni
terciptanya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat
melakukan koreksi atas penyimpangan sedini mungkin, mengidentifikasi
hambatan-hambatan yang timbul menghindari kegiatan, pertumbuhan dan perubahan
yang tidak terarah dan terkontrol.
Perencanaan dapat di pandang sebagai suatu proses penentuan dan penyusunan rencana dan program-program kegiatan yang akan di lakukan pada masa yang akan datangsecara terpadu dan sistematis berdasarkan landasan ,prinsip-prinsip dasardan data atau informasi yang terkait serta menggunakan sumber-sumber daya lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya.
Rencana tersebut hendaknya
memiliki sifat-sifat sbb
1. Harus jelas
Kejelasan ini harus terlihat
pada tujuan dan sasaran yang hendak di capai, jenis dan bentuk, tindakan
(kegiatan) yang akan di laksanakan, siapa pelaksananya, prosedur, metode dan
teknis pelaksananya, bahan dan peralatan yang di perlukan serta waktu dan
tempat pelaksanaan
2. Harus realistis
Hal ini mengandung arti bahwa ;
a. rumusan, tujuan serta
target harus mengandung harapan yang memungkinkan dapat di capai baik yang
menyangkut aspek kuantitatif maupun kualitatifnya. Untuk itu harapan tersebut
harus di susun berdasarkan kondisi dan kemampuan yang di miliki oleh sumberdaya
yang ada.
b. jenis dan bentuk
kegiatan harus relevan dengan tujuan dan target yang hendak di capai.
c. prosedur, metode dan
teknis pelaksanaan harus relevan dengan tujuan yangnhendak di capai serta harus
memungkinkan kegiatan yang telah di pilih dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
d. Sumberdaya manusia yang
akan melaksanakan kegiatan tersebut harus memiliki kemampuan dan motivasi serta
aspek pribadi lainnya yang memungkinkan terlaksananya tugas dan kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya .
3. Rencana harus terpadu
a. rencana harus
memperlihatkan unsur-unsurnya baik yang bersifat insani maupun non insani
sebagai komponen-komponen yang bergantung satu sama sama lain., berinteraksi
dan bergerak bersama secara sinkron kearah tercapainya tujuan dan target yang
telah di tetapkan sebelumnya.
b. rencana harus memiliki
tata urut yang teratur dan di susun berdasarkan skala prioritas.
Spesifikasi
barang yang perlu direncanakan:
a.
Barang habis pakai
Kegiatan perencanaan barang habis pakai:
1.
Menyusun daftar perlengkapan yang
sesuai dengan kebutuhan
2.
Menyusun perkiraan biaya yang
diperlukan untuk pengadaan barang
3.
Menyusun rencana pengadaan barang
b.
Barang tak habis pakai
1.
Menyusun dan menganalisa keperluan
perlengkapan sesuai dengan rencana kegiatan serta memperhatikan perlengkapan
yang masih ada
2.
Memperkirakan biaya perlengkapan
3.
Menetapkan skala prioritas menurut
dana yang tersedia
4.
Menyusun rencana pengadaan tahunan
c.
Barang tidak bergerak
1.
Tanah
Perencanaan tanah sebagai berikut;
a.
Menyusun rencana pengadaan tanah
b.
Mengadakan survei untuk menentukan
lokasi tanah
c.
Mengadakan survei terhadap adanya
sarana jalan
d.
Mengadakan survei harga dilokasi
e.
Mengajukan rencana anggaran kepada
satuan organisasi yang ditetapkan baik di daerah maupun pusat, dengan
melampirkan data yang disusun dari hasil survey
2.
Bangunan
Perencanaan bangunan meliputi:
a.
Mengadakan survei tentang keperluan
bangunan
b.
Mengadakan perhitungan luas bangunan
c.
Menyusun rencana anggaran biaya
d.
Menyusun tahapan rencana anggaran
yang disesuaikan dengan rencana tahapan pelaksanaan secara teknis, serta
memperkirakan anggaran yang disediakan dengan memperhatikan skala prioritas
Pentingnya
Suatu Perencanaan
Perencanaan sangat
penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan. Alasan ini didasarkan pada
suatu pandangan bahwa kondisi masa depan tidaklah pasti. Lingkungan yang
berubah begitu cepat menuntut siapa pun baik perseorangan maupun lembaga untuk
selalu membuat rencana. Tanpa membuat perencanaan, organisasi akan kehilangan
arah dan sulit untuk mengantisipasi ancaman perubahan lingkungan.
Banyak faktor yang
mempengaruhi pentingnya pembuatan suatu perencanaan antara lain; perubahan
ekonomi, kemajuan teknologi, perubahan iklim, perubahan selera konsumen,
gejolak politik, dan sistem keamanaan yang tidak terjamin memberikan banyak
tantangan yang harus dihadapi walaupun penuh dengan resiko. Selain untuk lebih
memantapkan arah bagi organisasi dalam mencapai tujuannya, perencanaan juga
memiliki peranan penting lainnya, seperti:
a) Untuk mengkooordinasikan
usaha-usaha
Didalam suatu organisasi
pekerjaan-perkerjaan dilakukan individu dan kelompok yang memiliki tujuan dan
kepentingan yang berbeda-beda. Maka perlu dilakukan koordinasi, agar tujuan dan
kepentingan itu tidak keluar dari tujuan organisasi.
b) Untuk mengatasi perubahan
Dengan adanya
perencanaan yang matang maka perubahan-perubahan potensial yang akan terjadi
akan dapat diantisipasi secepat mungkin.
c) Untuk pengembangan manajer
Manajer harus bertindak
proaktif dan membuat hal-hal terjadi dan bukan sebaliknya, bertindak rekatif
dan membiarkan hal-hal terjadi. Tindakan perencanaan akan mempertajam kemampuan
manajer untuk berfikir ketika mereka mempertimbangkan gagasan-gagasan abstrak
dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
d) Untuk pengembangan standar
kinerja
Keberhasilan yang
dicapai pada masa lalu akan menjadi standar kinerja untuk masa yang akan
datang. Tanpa perencanaan, standar performa mungkin menjadi tidak rasional dan
subjektif.
Sifat perencanaan yang
baik
Dalam sebuah perencanaan
juga perlu memperhatikan sifat rencana yang baik. Sifat rencana yang baik yakni
:
1. Pemakaian
kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh yang menerima
sehingga penafsiran yang berbeda-berbeda dapat ditiadakan.
2. Fleksibel,
suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya bila ada
perubahan maka tidak semua rencana diubah dimungkinkan diadakan
penyesuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu
walaupun keadaan lain dari yang direncanakan.
3. Stabilitas,
tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus dijaga
stabilitasnya setiap harus ada dalam pertimbangan.
Proses Perencanaan
Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau
mengendalikan, terlebih dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan
arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer
menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana
mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya.
Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan
semakin meningkat pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana
perencanaan itu mempunyai kemungkinan dampak yang paling besar pada
keberhasilan organisasi. Pada tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan
hampir semua waktu perencanannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi
dari seluruh organisasi. Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan
terutama untuk sub unit mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih
pendek. Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang
tergantung pada ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan
khusus manajer. Organisasi yang besar dan berskala internasional lebih menaruh
perhatian pada perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal. Akan
tetapi pada umumnya organisasi perlu mempertimbangkan keseimbangan antara
perencanaan jangka panjang maupun perencanaan jangka pendek. Karena itu penting
bagi para manajer untuk mengerti peranan perencanaan secara keseluruhan.
Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat
tahap sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan atau
serangkaian tujuan.
2. Merumuskan keadaan saat ini.
3. Mengidentifikasikan segala
kemudahan dan hambatan.
4. Mengembangkan rencana atau
serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Kegunaan Perencanaan
Dibandingkan dengan
fungsi-fungsi yang lain, perencanaan sangat penting sebab merupakan fungsi
dasar bagi fungsi-fungsi tersebut. Adapun kegunaan dari pada perencanaan adalah
:
1. Mengurangi
ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang.
Waktu yang akan datang
bersifat tidak statis, akan tetapi selalu bersifat dinamis dan berubah-ubah,
oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan. Sebelum melakukan sesuatu untuk
waktu yang akan datang, lebih dulu dibuat suatu pedoman atau dasar atau
standard dimana standard ini dapat dipakai sebagai ukuran. Walaupun demikian
sering terjadi bahwa kejadian-kejadian di masa mendatang kurang sesuai atau
timbul penyimpangan dari rencana semula. Dalam hal ini, yang penting adalah
memilih suatu cara yang dianggap paling tepat untuk mencapai tujuan.
2. Mengarahkan
Perhatian Pada Tujuan,
Perencanaan dibuat untuk
digunakan sebagai penentu arah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian jelaslah bahwa perencanaan mempunyai fungsi untuk mengarahkan
perhatian kepada tujuan tersebut. Perencanaan yang baik akan memberikan arah
dari masing-masing bagian dalam organisasi menuju kepada satu sasaran/tujuan
yang telah ditetapkan.
3. Memperingan
Biaya,
Dengan adanya
perencanaan memungkinkan diadakan penghematan ongkos-ongkos, sebab semua
kegiatan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
4. Merupakan
Sarana Untuk Mengadakan Pengawasan,
Hasil kerja yang telah
dicapai oleh seseorang sulit untuk diukur keefektifannya tanpa adanya
perencanaan. Seperti telah di uraikan di muka, bahwa pengawasan dilakukan
dengan membandingkan apa yang telah dilakukan dengan apa yang telah
direncanakan.
Langkah-Langkah
Penyusunan Perencanaan
Langkah-langkah yang
harus diambil untuk menyusun perencanaan adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan
Dibuat tujuan secara
umum kemudian baru di pecah-pecah menjadi beberapa tujuan untuk masing-masing
bagian.Tujuan menggambarkan tentang apa yang diharapkan dapat dicapai dan
merupakan suatu titik akhir tentang apa yang dikerjakan.Selain itu
tujuan menggambarkan pula tentang apa yang harus dicapai setelah dibuatnya pola
kerja(network) dari pada kebijakan,strategi,prosedur,aturan,anggaran dan
program.
2. Menyusun anggapan-anggapan
(premising)
Menciptakan,mencari
kesesuaian penggunaan dan menyebarkan anggapan perencanaan.Langkah ini
merupakan salah satu prinsip pokok dari perencanaan akan lebih tekoordinir
apabila makin banyak individu yang terlibat didalam perencanaan,dimana mereka
berusaha untuk mengetahui dan menggunakan anggapan secara acak.Anggapan yang
dicari adalah anggapan yang diperkirakan dapat memberikan pengaruh terhadap
suatu rencana.
3. Menentukan berbagai
alternative tindakan
Ada cara-cara yang tidak
sesuai dengan kondisi perusahaan dan ada pula ada yang sudah sesuai.Agar tujuan
tercapai sebaiknya dipilih cara-cara yang sesuai.
4. Mengadakan penilaian
terhadap alternatif tindakan yang sudah dipilih.
Dalam langkah keempat
ini dilakukan usaha-usaha untuk mencari alternatif mana yang akan memberikan
hasil maksimal dengan pengeluaran tertentu.
5. Mengambil keputusan
Setelah diadakan
penilaian dengan mengadakan pembanding serta pertimbangan-pertimbangan yang
masak terhadap berbagai alternatif, barulah diambil keputusan tentang
alternatif mana yang diharapkan dapat mencapai tujuan.
6. Menyusun rencana pendukung
Di buatnya suatu
perencanaan membutuhkan dukungan dari perencanaan yang lain. Contohnya
Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) telah memutuskan untuk menambah kereta api
baru pada jalur-jalur di jawa dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan
angkutan kepada masyarakat.Adanya rencana tersebut PJKA masih harus
merencanakan jumlah kebutuhan tenaga kerja yang melayani Kereta api tersebut ,
pemeliharaan, jadwal perjalanan.
Hubungan
Perencanaan Dengan Fungsi-Fungsi Manajemen Lainnya .
Fungsi perencanaan dan
fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya adalah saling
berhubungan, saling tergantungdan berinteraksi.
Ø Pengorganisasian dan penyusunan personalian adalah
proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber daya keuangan, phisik dan
manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara dan menunjukan sumber
daya-sumber daya tersebut untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
Ø Pengarahan Fungsi pengarahan selalu berkaitan dengan
perencanaan. Perencanaan menentukan kombinasi yang paling baik dari
faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber daya-sumber daya dan hubungan-hubungan
yang di perlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan.
Ø Pengawasan Perencanaan dan pengawasan saling
berhubungan sangat erat, sehingga sering d sebut sebagai “kembar siam” dalam
manajemen. Pengawasan adalah penting sebagai produk perencanaan efektif. Oleh
karena itu, pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja
terhadap rencana. Tujuan setiap rencana adalah untuk membantu sumber daya dalam
kontribusinya secara positif terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Tipe-Tipe
Perencanaan
Pengklasifikasian
perencanaan telah banyak dilakukan oleh para ahli. Apapun bentuk
pengklasifikasian itu, perencanaan jelas saling terkait antara satu jenis
perencanaan lainya.beberapa tipe-tipe perencanaan yang dimaksud
Perencanaan
berdasarkan jangkauan dibagi menjadi dua, yaitu:
- Rencana
strategic adalah rencana yang diterapakan pada organisasi secara
keseluruhan dan mnetapkan tujuan keseluruhan oraganisasi. Rencana
strategis dapat dipandang sebagai rencana secara umum yang menggambarkan
pengalokasian sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah yang diperlukan
untuk mencapai tujuan strategis.
- Rencana
operasional adalah rencana yang meliputi area operasional tertentu dari
sebuah organisasi.
Perencanaan
berdasarkan kerangka waktu terbagi menjadi dua yaitu:
- Rencana
jangka panjang adalah rencna yang mempunyai jangka waktu lebih dari 3
tahun.
- Rencana
jangka pendek adalah rencana yang berjangka waktu kurang dari 1 tahun.
Perencanaan
berdasarkan spesifisitas terdari dari dua yaitu:
- Rencana
spesific adalah rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak
memberikan ruang bagi interpretasi.
- Rencana
fleksibel yang menentukan panduan umum, memberikan fokus tetapi tidak
membatasi manajer padaa tujuan spesifikasi atau serangkaian tindakan
Perencanaan
berdasarkan frekuensi penggunaan , dibagi menjadi dua yaitu:
- Rencana
sekali pakai adalah rencana satu kali yang secara spesific didisain untuk
memenuhi kebutuhan dalam situasi yang unik.
- Rencana siaga adalah rencana berkelanjutan yang memberikan panduan untuk aktivitas yang dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – YogyakartaStoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga – JakartaGriffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga - Jakarta
Kasih daftar pustaka di akhir post cugg
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusoke makasih :)
BalasHapus